15 May 2012

Jakarta Great Sale Festival 2012

Menyambut HUT Jakarta ke-485, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Pemda DKI kembali menggelar program tahunan Festival Jakarta Great Sale (FJGS). Festival yang sudah memasuki tahun ke-5 ini akan digelar selama 1,5 bulan, mulai 1 Juni - 14 Juli 2012.


Dengan mengusung tema yang bertajuk 'Jakartaku Harapanku', FJGS 2012 kali ini diramaikan dengan berbagai program dan agenda menarik guna menjadikan kota Jakarta sebagai surga belanja. Berbagai program menarik itu antara lain program Corporate Social responsibility (CSR) Donor Darah yang akan digelar secara bergantian mulai 1 Juni - 13 Juli 2012 di seluruh mall/pusat belanja/trade centre.


Selain itu dalam rangka memeriahkan HUT Jakarta, FJGS 2012 juga akan diwarnai dengan program budaya berupa Karnaval Andong Hias dan Ondel-Ondel sebagai sarana untuk memperkenalkan ragam kebudayaan kota Jakarta dan tentunya masih banyak rangkaian program yang akan disuguhkan.


FJGS 2012 akan resmi dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta pada upacara pembukaannya tanggal 1 Juni 2012 mendatang di Epiwalk - Rasuna Epicentrum dan akan ditutup pada 14 Juli 2012.

Well Jakartans, it's time to shop till drop!


Subscribe

Labels: , , , ,

25 July 2007

About Us

Welcome to Jakarta Today

Jakarta Today is a personal blog about the city issues, news updates, current events, culture, personal opinion and city life.

Thanks for dropping by and do subscribe to Jakarta Today feed for free daily updates.


About Jakarta Now

Jakarta is the capital city of the Republic of Indonesia, a country composed of more than 13,000 islands with a population of over 180 million. Comprising more than 300 ethnic groups speaking 200 different languages, the Indonesia population exhibits marked diversity in its linguistic, culture, and religious traditions. As the Capital City, Jakarta is a melting pot of representatives from each of these ethnic groups.
Jakarta is the center of the nation's industrial, political and cultural life. It is home to many of the country's finest research institutes, educational facilities, and cultural organizations. Jakarta is uniquely the seat of both the national as well as the regional goverment. Strategically positioned in the archipelago, the city is also the principal gateway to the rest of Indonesia. From the Capital City, sophisticated land, air, and sea transport is available to the rest of the country and beyond.
Over the last several decades, Jakarta has proudly developed into one of Asia's most prominent metropolitan centers. With a current population of nearly nine million, Jakarta has undergone dramatic growth. Today, Jakarta's skyline is covered by modern highrises. The many state-of-the-art shopping centers, recreation complexes and toll-roads have become hallmarks of the city. The quality of life and the general welfare of its inhabitants have improved considerably with the city's fast pace of development. Jakarta's cultural richness and dynamic growth contribute significantly to its growing importance as one of the world's leading capital cities.
Jakarta is one of Indonesia's designated tourist areas. It is a gateway to other tourist destinations in Indonesia and is equipped with all the means of modern transportation by air, sea, rail, or by land. It has the largest and most modern airport in the country, the most important harbour in Indonesia and is well-connected by rail of good roads to other destinations in Java, Sumatra, and Bali.
Jakarta, once considered as primarily a stop-over to more worthwhile destinations in the country, has become a major destinations in its own right. Visitors come for Jakarta'' complete facilities and attractions that are in many ways unique and not available elsewhere. In the field of tourism Jakarta offers four and five star hotels on par with similar establishments elsewhere in the world, convention facilities, amusement parks, shopping centers, historical buildings, museums, tours, and many other tourist attractions.
Foreign banking has remained centred in Jakarta, but investments have spread out over the provinces in the past decade. Though it is still the major stop for bussiness people looking for chances and possibilities in Indonesia. (Source: beritajakarta.com)

Labels: ,

Selamat Pagi Jakarta

Jakarta I

Selamat pagi padamu Jakarta / Di pintumu kau tak sambut tanganku / Hanya suara tawamu ku dengar parau Jakarta / Dan nafasmu, gemuruh gemerlapan / Seperti sengaja kau ciptakan untukku / Sementara, masih tersisa gema doa di mulutku / Inikah Jakarta? / Hanya beginikah sikapmu Jakarta / Atau aku yang salah / Bila ku katakan kau tak ramah / Debu-debu panas di jalanan / Nampak sepi dari cinta dan kasih sayang / Tidak seperti di kampungku yang hijau / Di sini, Takkan ku temui lagi suara seruling / Yang ditiup lelaki kecil sambil berbaring / Di punggung kerbau yang digembalakannya / Atau nyanyian bambu-bambu / Seperti musik simphoni / Mengiringi anak-anak telanjang bermain / Berkejaran di permatang, basah / Selamat malam padamu Jakarta / Di manakah kau sembunyikan kekasihku / Atau mataku yang tak mampu lagi mengenali wajahnya / Sebab, tak ada bau lumpur dan rumput di rambutnya / Seperti ketika dia masih tinggal di kampung / Suka bercanda berdua di bawah malam purnama / Inikah Jakarta? / Hanya beginikah kiranya Jakarta / Kau cambuk punggung siapa saja / Yang kalah atau yang tetap bertahan / Bahkan di sini Matahari seperti / Enggan terbit dari timur lagi / Tidak seperti di kampungku yang damai / Matahari selalu terbit dari sela bukit biru / Dengan warna kuning kemerahan / Di atas hijau dedaunan / Di bawah burung-burung mulai berterbangan / Di sini aku makin rindu kampungku / Di sini aku makin cinta kampungku / Bersabarlah akan ku tundukkan Jakarta untukmu.

Lagu dan Lirik oleh Ebiet G. Ade
© 1979 Jackson Records.

Selamat pagi Jakarta,
Blog ini saya buka dengan lagu dari Ebiet G. Ade, yang menceritakan mengenai perkenalan pertamanya dengan Jakarta setelah hijrah dari Yogyakarta.
Mungkin memang begitulah kesan pertama yang dialami oleh para perantau yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Banyak dari mereka yang tidak tahan akan kerasnya hidup di Ibukota, mereka kecewa, putus asa, dan akhirnya kembali ke daerahnya. Namun tidak sedikit pula yang terus bertahan, bersabar diri, berjuang mencari peluang dan kemudian berhasil.
Seperti kata Ebiet di penutup syairnya "Bersabarlah akan ku tundukkan Jakarta untukmu...
"

Labels: , ,